Tips Menyetir Mobil Nissan Matic
Tips Menyetir Mobil Nissan Matic
1) Istirahatkan kaki kiri anda
Ini dalam konteks kursi supir berada di sisi kanan mobil. Jangan sekalipun anda menggunakan kaki kiri anda untuk menyetir. Meskipun kaki kiri anda cukup dekat dengan pedal rem, jangan sekali pun mengerem menggunakan kaki kiri karena sangat berbahaya. Mengapa? Kaki kiri anda tidak terlatih. Anda dalam menyetir mobil apapun, entah itu manual atau matic, kaki kiri anda tidak digunakan kecuali untuk mengatur kopling pada mobil manual. Jika anda menginjak rem dengan kaki kiri yang memang belum terbiasa dengan rem, hal ini akan sangat berbahaya. Apalagi, jika menggunakan kaki kiri untuk rem, maka ada kemungkinan anda akan menginjak pedal rem dan gas secara bersamaan (rem dengan kaki kiri, gas dengan kaki kanan). Menginjak rem dan gas pada saat yang bersamaan sangat tidak disarankan, selain karena juga bisa menyebabkan rem cepat aus. Hanya gunakan kaki kanan anda untuk menginjak rem dan menginjak pedal gas saat berkendara!
2) Mode P untuk parkir
Selalu parkirkan mobil anda dalam keadaan perseneling P. Mode P memang disediakan khusus untuk parkir (P dari kata parking). Pada beberapa mobil modern, kunci mobil anda tidak bisa ditarik jika keadaan perseneling belum di P (misalnya di N). Dan juga, jangan sekalipun menggunakan mode P di jalanan, walaupun sangat macet atau lampu merah sekalipun. Gunakan mode N sebagai alternatifnya.
3) Mode N untuk diam dalam waktu yang tidak singkat
Katakanlah, macet total sehingga mobil anda baru bisa bergerak beberapa menit sekali, atau lampu merah dengan durasi yang lama. Gunakan mode N bila memang mobil anda sedang diam dalam perjalanan. Karena, memaksa mobil diam dengan rem pada mode Drive normal akan membuat rem cepat aus/habis.
4) Gunakan mode D (Drive) untuk menyetir dalam keadaan normal
Inilah kunci dari mobil matic, mode D. Anda hanya perlu memposisikan perseneling dalam keadaan N, dan anda tidak perlu mengubahnya lagi sepanjang perjalanan. Mode D akan secara otomatis mengontrol gigi supaya bisa berjalan menyesuaikan dengan kecepatan dan kekuatan.
5) Mode R untuk mundur
Selayaknya mobil manual, anda perlu mengganti perseneling ke mode R (Reverse) untuk berjalan mundur.
6) Jangan ke mode P (Parking) atau mode R (Reverse) sebelum mobil benar-benar diam! Ini benar-benar penting
Jika tidak, anda sangat mungkin untuk merusak gigi-gigi perseneling anda. Puluhan juta mungkin anda keluarkan untuk memperbaiki perseneling jika ternyata ada kerusakan dalam gigi mobil anda. Mengapa mengganti ke mode P dan mode R sangat berbahaya ketika mobil sedang bergerak? Ke Mode R sesungguhnya lebih berbahaya. Bagaimana tidak, misalkan jika mobil anda sedang melaju ke depan, lalu anda mengoper perseneling ke R, maka roda gigi anda yang tadinya berorientasi untuk maju ke depan, kini anda pindahkan supaya berputar ke belakang dengan dipaksakan. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan total transmisi, karena roda gigi akan saling beradu, saling berlawanan arah. Pastikan mobil untuk diam, barulah mengoper ke mode P atau R. Berhati-hatilah.
7) Cek rem berkala. Mobil matic cenderung lebih boros rem ketimbang manual
Kenapa? Karena rem adalah inti dari mobil matic. Mobil matic dalam mode Drive standar akan selalu mendorong bergerak maju ke depan, dan untuk menahannya, tentunya anda perlu sering-sering menggunakan rem. Sehingga, rem di mobil matic akan lebih cepat rusak ketimbang manual.
8) Untuk tanjakan ekstrim, atau membutuhkan tenaga besar, gunakan mode 2 atau mode 1
Mungkin ada saat dimana mode Drive tidak kuat untuk meladeni mobil pada tanjakan yang sangat curam. Dalam hal ini mungkin anda perlu mengeset gigi perseneling mobil matic anda secara manual ke gigi 2 atau gigi 1.
Mode R, P, N mungkin memiliki kode tersendiri pada setiap mobil, namun sifatnya sama. Kenali karakteristik tiap mode perseneling sebelum anda menyetir mobil matic! Dan, mungkin saja mobil anda memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari transmisi perseneling otomatis pada umumnya. Selalu konsultasi terlebih dahulu kepada orang yang menguasai mobil matic tersebut.
1) Istirahatkan kaki kiri anda
Ini dalam konteks kursi supir berada di sisi kanan mobil. Jangan sekalipun anda menggunakan kaki kiri anda untuk menyetir. Meskipun kaki kiri anda cukup dekat dengan pedal rem, jangan sekali pun mengerem menggunakan kaki kiri karena sangat berbahaya. Mengapa? Kaki kiri anda tidak terlatih. Anda dalam menyetir mobil apapun, entah itu manual atau matic, kaki kiri anda tidak digunakan kecuali untuk mengatur kopling pada mobil manual. Jika anda menginjak rem dengan kaki kiri yang memang belum terbiasa dengan rem, hal ini akan sangat berbahaya. Apalagi, jika menggunakan kaki kiri untuk rem, maka ada kemungkinan anda akan menginjak pedal rem dan gas secara bersamaan (rem dengan kaki kiri, gas dengan kaki kanan). Menginjak rem dan gas pada saat yang bersamaan sangat tidak disarankan, selain karena juga bisa menyebabkan rem cepat aus. Hanya gunakan kaki kanan anda untuk menginjak rem dan menginjak pedal gas saat berkendara!
2) Mode P untuk parkir
Selalu parkirkan mobil anda dalam keadaan perseneling P. Mode P memang disediakan khusus untuk parkir (P dari kata parking). Pada beberapa mobil modern, kunci mobil anda tidak bisa ditarik jika keadaan perseneling belum di P (misalnya di N). Dan juga, jangan sekalipun menggunakan mode P di jalanan, walaupun sangat macet atau lampu merah sekalipun. Gunakan mode N sebagai alternatifnya.
3) Mode N untuk diam dalam waktu yang tidak singkat
Katakanlah, macet total sehingga mobil anda baru bisa bergerak beberapa menit sekali, atau lampu merah dengan durasi yang lama. Gunakan mode N bila memang mobil anda sedang diam dalam perjalanan. Karena, memaksa mobil diam dengan rem pada mode Drive normal akan membuat rem cepat aus/habis.
4) Gunakan mode D (Drive) untuk menyetir dalam keadaan normal
Inilah kunci dari mobil matic, mode D. Anda hanya perlu memposisikan perseneling dalam keadaan N, dan anda tidak perlu mengubahnya lagi sepanjang perjalanan. Mode D akan secara otomatis mengontrol gigi supaya bisa berjalan menyesuaikan dengan kecepatan dan kekuatan.
5) Mode R untuk mundur
Selayaknya mobil manual, anda perlu mengganti perseneling ke mode R (Reverse) untuk berjalan mundur.
6) Jangan ke mode P (Parking) atau mode R (Reverse) sebelum mobil benar-benar diam! Ini benar-benar penting
Jika tidak, anda sangat mungkin untuk merusak gigi-gigi perseneling anda. Puluhan juta mungkin anda keluarkan untuk memperbaiki perseneling jika ternyata ada kerusakan dalam gigi mobil anda. Mengapa mengganti ke mode P dan mode R sangat berbahaya ketika mobil sedang bergerak? Ke Mode R sesungguhnya lebih berbahaya. Bagaimana tidak, misalkan jika mobil anda sedang melaju ke depan, lalu anda mengoper perseneling ke R, maka roda gigi anda yang tadinya berorientasi untuk maju ke depan, kini anda pindahkan supaya berputar ke belakang dengan dipaksakan. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan total transmisi, karena roda gigi akan saling beradu, saling berlawanan arah. Pastikan mobil untuk diam, barulah mengoper ke mode P atau R. Berhati-hatilah.
7) Cek rem berkala. Mobil matic cenderung lebih boros rem ketimbang manual
Kenapa? Karena rem adalah inti dari mobil matic. Mobil matic dalam mode Drive standar akan selalu mendorong bergerak maju ke depan, dan untuk menahannya, tentunya anda perlu sering-sering menggunakan rem. Sehingga, rem di mobil matic akan lebih cepat rusak ketimbang manual.
8) Untuk tanjakan ekstrim, atau membutuhkan tenaga besar, gunakan mode 2 atau mode 1
Mungkin ada saat dimana mode Drive tidak kuat untuk meladeni mobil pada tanjakan yang sangat curam. Dalam hal ini mungkin anda perlu mengeset gigi perseneling mobil matic anda secara manual ke gigi 2 atau gigi 1.
Mode R, P, N mungkin memiliki kode tersendiri pada setiap mobil, namun sifatnya sama. Kenali karakteristik tiap mode perseneling sebelum anda menyetir mobil matic! Dan, mungkin saja mobil anda memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari transmisi perseneling otomatis pada umumnya. Selalu konsultasi terlebih dahulu kepada orang yang menguasai mobil matic tersebut.
Comments
Post a Comment