Review Nissan Serena
Review Nissan Serena
Pertama kali diluncurkan 1996, Serena mendapat respon datar dari konsumen. Hal tersebut disebabkan karena harganya dianggap terlalu mahal, sedangkan fitur yang menyertainya tidak begitu menonjol. Akan tetapi, kini New Serena HS tampil lebih cerdas dengan fitur sangat memadai untuk menyesuaikan dengan harganya yang Rp 285 juta (on the road). thn 2004
Detail Produk
Sosok New Serena sangat berbeda dengan kompetitornya. Yang paling terlihat adalah bodi kotak dengan garis tegas. Ini sekaligus membedakan dengan generasi Serena sebelumnya. Kalau boleh dibilang desainnya sepintas mirip Toyota Alphard. Bodi New Serena HS juga mengalami sedikit pemelaran, panjangnya menjadi 4.950 mm, lebar 1.695 mm dan tinggi 1.825 mm. Dengan dimensi ini penampilannya tetap tampak langsing. Sekalipun bodinya lebih tinggi, desain kaca depan dan kap mesinnya sangat membantu memaksimalkan kesan streamline.
Seperti kebanyakan MPV, New Serena sedikit mengesampingkan kepentingan sisi aerodinamis. Masalahnya, pola desain boxy yang ditonjolkan melambangkan konsep kendaraan passenger carrier sejati. Memasuki kabin, terasa sekali aura kemewahan pada interiornya. Desain warna beige yang mendominasi ruangan membuatnya elegan.
Jok kulit dan panel bermotif kayu mengesankan sebuah MPV premium. New Serena tipe Highway Star ini mempunyai banyak optional. Perangkat entertainment sangat menonjol, sebuah monitor pada dasbor. Untuk penumpang belakang dapat memandang 2 buah TV tambahan yang terletak pada head rest. New Serena juga dilengkapi kamera di belakang. Fungsi kamera tersebut membuat pengemudi memantau lebih jelas kondisi di belakang lewat monitor di dasbor pada saat mobil mundur. Perangkat visual ini tidak dijumpai pada 2 kompetitor lain di kelas MPV premium.
Berbicara tentang performa, New Serena dibekali mesin tipe New QR20DE empat silinder segaris versi DOHC berkapasitas 2000 cc. Model mesin ini mirip yang dimiliki saudara kandungnya, yaitu Nissan X-Trail. Di antara para pesaingnya New Serena mempunyai kapasitas paling kecil dibandingkan Honda Odyssey yang menggunakan mesin 2.400 cc dan Innova 2.700 cc. New Serena mampu mencapai 147 tk pada 6.000 rpm. Sedangkan torsi maksimum 199 Nm pada 4.000 rpm. Oleh sebab itu, performa mesin New Serena kalah dibanding lawannya di kategori MPV Premium.
Soal handling New Serena cukup baik untuk kelasnya, dengan wheelbase 2.695 mm dan ground clearance 160 mm kestabilan terbilang cukup mantap dipakai di jalan lurus. Sementara saat membelok di tikungan tajam respon sistem suspensi mampu menjaga kestabilan mobil. Namun dengan catatan tidak untuk digeber dengan kecepatan tinggi. Pasalnya, saat manuver, gejala body roll sangat kentara karena karakter suspensinya terlalu soft. Begitu juga saat melalui tikungan tajam, terasa terjadi understeer. Saat melaju dengan kecepatan mencapai 120 km/jam dilakukan pengereman mendadak, sistem rem bisa merespon dengan baik. Semua ini berkat sistem pengereman New Serena menggunakan cakram berventilasi di bagian depan dan tromol di belakang. Performanya jadi lebih baik dengan adanya ABS (Anti-Lock Brake System), EDB (Electronic Brake-Force Distribution), dan BA (Brake Assist). Mobil ini juga dilengkapi dengan speed sensing power steering untuk mengendalikan gerakan roda kemudi.
Pertama kali diluncurkan 1996, Serena mendapat respon datar dari konsumen. Hal tersebut disebabkan karena harganya dianggap terlalu mahal, sedangkan fitur yang menyertainya tidak begitu menonjol. Akan tetapi, kini New Serena HS tampil lebih cerdas dengan fitur sangat memadai untuk menyesuaikan dengan harganya yang Rp 285 juta (on the road). thn 2004
Detail Produk
Sosok New Serena sangat berbeda dengan kompetitornya. Yang paling terlihat adalah bodi kotak dengan garis tegas. Ini sekaligus membedakan dengan generasi Serena sebelumnya. Kalau boleh dibilang desainnya sepintas mirip Toyota Alphard. Bodi New Serena HS juga mengalami sedikit pemelaran, panjangnya menjadi 4.950 mm, lebar 1.695 mm dan tinggi 1.825 mm. Dengan dimensi ini penampilannya tetap tampak langsing. Sekalipun bodinya lebih tinggi, desain kaca depan dan kap mesinnya sangat membantu memaksimalkan kesan streamline.
Seperti kebanyakan MPV, New Serena sedikit mengesampingkan kepentingan sisi aerodinamis. Masalahnya, pola desain boxy yang ditonjolkan melambangkan konsep kendaraan passenger carrier sejati. Memasuki kabin, terasa sekali aura kemewahan pada interiornya. Desain warna beige yang mendominasi ruangan membuatnya elegan.
Jok kulit dan panel bermotif kayu mengesankan sebuah MPV premium. New Serena tipe Highway Star ini mempunyai banyak optional. Perangkat entertainment sangat menonjol, sebuah monitor pada dasbor. Untuk penumpang belakang dapat memandang 2 buah TV tambahan yang terletak pada head rest. New Serena juga dilengkapi kamera di belakang. Fungsi kamera tersebut membuat pengemudi memantau lebih jelas kondisi di belakang lewat monitor di dasbor pada saat mobil mundur. Perangkat visual ini tidak dijumpai pada 2 kompetitor lain di kelas MPV premium.
Berbicara tentang performa, New Serena dibekali mesin tipe New QR20DE empat silinder segaris versi DOHC berkapasitas 2000 cc. Model mesin ini mirip yang dimiliki saudara kandungnya, yaitu Nissan X-Trail. Di antara para pesaingnya New Serena mempunyai kapasitas paling kecil dibandingkan Honda Odyssey yang menggunakan mesin 2.400 cc dan Innova 2.700 cc. New Serena mampu mencapai 147 tk pada 6.000 rpm. Sedangkan torsi maksimum 199 Nm pada 4.000 rpm. Oleh sebab itu, performa mesin New Serena kalah dibanding lawannya di kategori MPV Premium.
Soal handling New Serena cukup baik untuk kelasnya, dengan wheelbase 2.695 mm dan ground clearance 160 mm kestabilan terbilang cukup mantap dipakai di jalan lurus. Sementara saat membelok di tikungan tajam respon sistem suspensi mampu menjaga kestabilan mobil. Namun dengan catatan tidak untuk digeber dengan kecepatan tinggi. Pasalnya, saat manuver, gejala body roll sangat kentara karena karakter suspensinya terlalu soft. Begitu juga saat melalui tikungan tajam, terasa terjadi understeer. Saat melaju dengan kecepatan mencapai 120 km/jam dilakukan pengereman mendadak, sistem rem bisa merespon dengan baik. Semua ini berkat sistem pengereman New Serena menggunakan cakram berventilasi di bagian depan dan tromol di belakang. Performanya jadi lebih baik dengan adanya ABS (Anti-Lock Brake System), EDB (Electronic Brake-Force Distribution), dan BA (Brake Assist). Mobil ini juga dilengkapi dengan speed sensing power steering untuk mengendalikan gerakan roda kemudi.
Comments
Post a Comment